Strategi Komunikasi Pemerintah di Media Sosial: Membuat Konten yang Berdampak dan Menginspirasi

Deskirpsi

Jl.Soekarno Hatta (Kantor Balai Diklat Keagamaan) – HUMAS MAN 1 Kota Bandung

Ibu Sri Hendriani, S.Si., M.M., Pranata Humas Ahli Muda dan penanggung jawab Publikasi dan Kehumasan Kementerian Agama Republik Indonesia, menyampaikan materi bertema “Strategi Komunikasi Pemerintah melalui Media Sosial”. Dalam forum tersebut, beliau menjabarkan kunci keberhasilan humas pemerintah yang meliputi sarana dan prasarana, sumber daya manusia (SDM), serta anggaran.

1. Sarana dan Prasarana (Sarpras)

Sarana dan prasarana menjadi “alat tempur” utama bagi keberhasilan pengelolaan media sosial pemerintah. Perangkat seperti kamera berkualitas, tripod, mikrofon, hingga langganan aplikasi editing seperti Canva Pro dan Capcut Pro menjadi fondasi untuk menciptakan konten yang menarik dan profesional.

“Media sosial pemerintah adalah wajah institusi. Dengan perangkat yang memadai, kita dapat menyampaikan informasi secara visual yang menarik dan berkualitas tinggi,” ujar Ibu Sri.

2. Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM yang mumpuni adalah elemen kunci dalam tim kehumasan. Beliau membagi peran SDM ke dalam tiga kategori utama:

  • Penanggungjawab Kehumasan
    Bertugas mengatur perencanaan dan anggaran, menyusun RAB, hingga melakukan media monitoring untuk mengukur kinerja konten seperti jumlah jenis unggahan, kenaikan pengikut, dan performa halaman.
  • Tim Kreatif
    Fokus pada desain grafis, pembuatan video, ide konten, penulisan skrip, hingga eksekusi talent dan pengambilan gambar. Tim ini menjadi tulang punggung dalam menciptakan konten visual dan narasi kreatif yang menarik.
  • Jurnalis dan Editor
    Tugas utama jurnalis adalah membuat berita dan foto yang bercerita, menyusun press release, serta berkoordinasi dengan tim editor untuk memastikan tulisan sesuai dengan kaidah bahasa (KBBI, titimangsa, dll). Editor bertugas memperhalus naskah agar konten lebih profesional dan rapi.

“Output dari setiap kegiatan harus beragam, seperti rilis berita, infografis, hingga reels untuk menjangkau berbagai audiens,” tambahnya.

3. Anggaran

Anggaran menjadi faktor pendukung utama dalam pengadaan sarana prasarana. Ibu Sri menyarankan agar pengajuan anggaran dilakukan secara bertahap sesuai prioritas, seperti kamera dan tripod yang mendukung produksi konten.

“Pengelolaan dana harus disesuaikan dengan kebutuhan. Langkah kecil yang strategis akan berdampak besar bagi keberhasilan komunikasi instansi,” jelasnya.

 

Tips dan Trik Pengelolaan Media Sosial Pemerintah

Ibu Sri juga membagikan sepuluh tips jitu untuk mengoptimalkan media sosial pemerintah:

  1. Logo yang Tepat
    Gunakan logo institusi yang benar dan berkualitas tinggi (HD). Etika logo, seperti penempatan logo kegiatan insidental, juga harus diperhatikan.
  2. Judul Menarik
    Gunakan judul yang kreatif dan menggugah rasa penasaran. Contoh: “Cukup Perasaan yang Dikorbankan, tetapi Program Mandatory Menteri, Jangan!”
  3. Template Desain Seragam
    Buat template desain dengan variasi 3-5 gaya, misalnya untuk berita, hari besar nasional, atau ucapan belasungkawa. Perbarui setiap bulan agar tetap segar.
  4. Corporate Colour
    Gunakan warna identitas lembaga sebagai ciri khas yang konsisten di media sosial.
  5. Centang Biru
    Usahakan mengajukan verified badge ke Meta untuk meningkatkan kredibilitas.
  6. Kolaborasi
    Libatkan pihak lain, seperti OSIS sekolah atau komunitas, untuk meningkatkan interaksi.
  7. Caption Menarik
    Gunakan call to action dalam caption, seperti ajakan berbagi atau berpartisipasi.
  8. Variasi Konten
    Gabungkan konten ceremonial, program unggulan, capaian prestasi, edukasi, hingga gimmick yang relevan.
  9. Promosi Konten
    Lakukan promosi melalui iklan atau dengan melibatkan seluruh bantuan Guru dan Tenaga Kependidikan dalam penyebarluasan.
  10. Content Planner
    Buat perencanaan konten yang terstruktur, terutama untuk kampanye besar seperti PPDB Sekolah di setiap tahun ajaran.

Dengan strategi ini, media sosial pemerintah dapat menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara institusi dan masyarakat. Sebagaimana disampaikan oleh Ibu Sri, “Humas bukan sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga membangun kepercayaan dan kedekatan dengan publik melalui cerita visual dan narasi yang bermakna. Pun kita boleh ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) dari beberapa instansi lainnya agar tetap mengikuti tren. Tidak harus selalu baku, sesekali boleh tidak baku agar followers nyaman mengikuti konten yang disajikan.”

Kontributor: Febrina Puspa Dwi Ainurrahmi, S.Pd.

 

Galeri Kegiatan

Bagikan :

MAN 1 Kota Bandung

Terwujudnya Generasi Sains yang Berakhlak Mulia, Berjiwa Wirausaha, dan Peduli Lingkungan

MAN 1 Kota Bandung

Terwujudnya Generasi Sains yang Berakhlak Mulia, Berjiwa Wirausaha, dan Peduli Lingkungan